Oke deh.. Oceanlane sendiri berdiri di Jepang (ya iyalah.. ),tepatnya di Tokyo pada tahun 2001. Wah..wah.. Sudah cukup lama juga ya.. Lebih dari sepuluh tahun nih. Penggagas dari Oceanlane adalah dua sekawan Hajime Takei (sang vokalis dan gitaris) serta Kay Naoe ( lead gitaris). Hmm.. kalo dilihat baik-baik si Kay ini wajahnya nggak oriental banget ya.. Maksudnya bermuka bule gitu.. Kulitnya putih dan rambutnya ikal-ikal gimana gitu. Mungkin saja dia itu blasteran ato emang orang Western yang nginep di Jepang. Malah jadi mirip Rindaman di Crow Zero. Wkwkwk.. Kemudian, bergabung juga dua personil lain, yaitu Takeshi Horikoshi (bassis) dan Masashi Shimada (drummer). Terbentuk formasi top markotop Ocenlane yang siap melawan formasi 3-4-3 Pep Guardiola (Lho..!! Kok malah ngomongin bola! Idiot banget!!). Ah.. OOT!!
Band ini memilih musik rock sebagai genre utama. Tapi secara permainan musik yang diperdengarkan lebih ke arah alternative, serta ada unsur pop yang kental di dalamnya. Dan lagi mereka tidaklah menggunakan pure rock kok, bisa dibilang slow rock. Suara Takei yang lembut dan perpaduan instrumen yang terasa easylistening tanpa membuat gaduh telinga menjadi buktinya. Malahan sering sekali nada-nada akustik nongol lho..
Bisa didengarkan pada “Absent In The Spring”. Awal saja malah dibuat ngantuk dengan genjrengan akustik gitar yang oke. Suara Takei yang kagak ada sense rock-nya mampu menghipnotis pendengar untuk bertahan hingga detik akhir lagu. Oceanlane bermain agak cepat di “Bittersweet Ending”. Gebukan drum menyambut kita, dilanjutkan dengan bass yang tiada henti dan terdengar simple but deathly. Tapi tetep saja unsur rock yang heavy banget nggak terasa.
Mendengarkan “Enemy” dan “My Wristwatch”, lagi-lagi tidak jauh berbeda dengan lagu pertama tadi. Gitar akustik, sejuknya vokal, nada-nada yang tidak ngotot menjadi jurus andalan. Nggak kalah similar pula sama “Name”. “Fighter Pilot” kemudian mencoba memberikan sesuatu yang baru. Intro yang catchy dengan background suara damai piano dilanjutkan transisi menjadi penuh semangat kemerdekaan 45. Keseluruhan lagu ini pun memadukan instrumen yang agak nge-beat dengan suara Takei yang justru malah santai banget..
Haha.. Di “Get BacK” nunasa pop rock terasa oke loh.. Drum dan rhtym gitar yang mengobrak-abrik di awal dengan irama agak statis tapi membuka kemantepan nih lagu. Ditambah lagi Horikoshi dengan dentuman bass dashyat-nya sukses membuat kaki tanpa sadar bergerak-gerak sendiri mengikuti alunan musik. Keberadaan backing vokal yang sering kali muncul menghantui suara utama Takei pun menjadi kelebihan lagu ini.
Nah, “Good Night My Blue Sapphire” sekali lagi menunjukkan kehebatan band ini merancang musik yang ramah di telinga dan cocok menemani tidur. Hanya mengandalkan piano sebagai pendamping vokal cukup memberi gambaran betapa slow-nya lagu ini. Tempo lambat makin melengkapi suasana ngantuk di sini.
Rentetan bunyi drum seperti di lagu Melompat Lebih Tinggi S07 menjadi intro “Here It Comes”. Didukung dengan melodi gitar yang sudah unjuk gigi di awal menyempurnakan suasana lagu yang agak kelam di sini. Kalau pingin dengar mantebnya bass di intro, terdapat opsi di “Look Inside The Mirror” dan “Light Up My Soul”. Nuansa ringan khas Takei beserta irama drum bersatu padu dengan suara menggaung piano. Melengkapi asyiknya bagian reff.
“Ride The Wave” dibawakan lebih bertenaga dan nggak sepi instrumen.Walau di pembukaan hanya diperdendangkan dentingan piano saja, tapi segera dikombinasikan dengan alat musik lain yang makin buat lagi makin moncer aja. Reff-nya enak banget. Nada tinggi yang dimainkan Takei bear-benar menggambarkan keinginannya untuk mengendarai ombak penuh kebebasan (Hah.. lagi-lagi omongan geje nongol lagi. Hehehe..). Kalau yang agak sejenis sama ini ada juga, judulnya “The Sun”. Lagu yang ceria , nge-beat juga tapi rada alternative, listen to “Walk Along”. Okee banget sebagai teman dikala sedang merasakan deru angin menerpa wajah kita. Hehehe..
Oceanlane yang walau dibilang di diskografi bermain di rock, tetapi realita di musik memang nggak full rock ‘kan? Sentuhan pop tidak bisa diabaikan saja di sini. Tipikal suara Takei yang polos tanpa beban dan lebih cocok untuk bermain di pop ataupun alternative sangat dimaksimalkan betul lho.. Pantes saja lagu-lagunya nancep terus tanpa menyakiti telinga dengan teriakan atau efek-efek aduhai para rocker sejati. Nih, Oceanlane bisa jadi band alternatif kamu yang menyukai musikalitas Yellow Card maupun All-American Rejects. Seru deh..!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar