Girl Dead Monster
Kali ini kita coba bahas mengenai Girl Dead Monster. Nih bukan sembarang band loh.. Soalnya Girl Dead Monster alias Girldemo ini merupakan virtual band. Hah? Virtual band? Yup.. Maksudnya keberadaan mereka nggak ada di dunia ini. Tetapi mereka hidup di dunia anime bernama Angel Beats!.
AH.. Nggak seru dong?! Kalo cuma virtual doang?!!
Oioi..!! Jangan dulu keburu menjudge mereka mentang-mentang hanya dua dimensi. Justru inilah salah satu kelebihan Girldemo. Mereka tetap mampu menghasilkan karya-karya yang tidak kalah ciamik dengan band-band nyata. Inget sama Gorillaz ‘kan? Nah, Girdemo tuh mirip-mirip Gorillaz gitu kok. Maksudnya sama-sama virtual, tapi juga sama-sama sukses di pasaran Hehe..
Sekilas dulu soal sejarah Girldemo deh. Berdasarkan realita yang ada di dunia Angel Beats!, band satu ini merupakan band afterlife pertama dan mungkin satu-satunya di dunia. Bagaimana tidak? Lha wong mereka saja nyanyi di dunai setelah kematian. Hi.. Jadi terdapat dunia dimana manusia mati yang masih memiliki penyesalan akan dikumpulkan di sebuah ‘sekolah’ sehingga mampu menerima penyesalan mereka. Lalu dapat pergi dari dunia tersebut. Nah, tapi ada kelompok pembelot pengen menguasai tuh dunia, bernama SSS. Dan Girldemo itu merupakan sub-unit dari SSS sebagai decoy division. Oh.. Jadi Girldemo juga tukang onar ya. Hehe.. Nggak sepenuhnya gitu kok. Masing-masing anggota pasti punya alasan tersendiri kenapa gabung dengan SSS. Ok..Ok.. Kembali ke Girldemo! Mereka sering manggung secara illegal sebagai alat pengalih perhatian guru dan aparat penegak hukum di dunia itu ( Tenshi ). Penampilan yang aduhai dan skill tingkat atas tentunya langsung menarik perhatian para siswa lain untuk menonton dong. Di saat siswa-siswa lain lagi pada sibuk ndengerin Girldemo inilah, anggota SSS lain bergerak melaksanakan rencana mereka yang bisa berjalan lebih baik berkat ada tuh band.
Mari kita nyimak sekilas yuk tentang personel Girldemo yang cantik-cantik dan kawaii pastinya. Hehehe.. Di posisi vokalis terpampang seorang cewek berambut merah pendek bernama Iwasawa. Selain itu dia juga maen rhytm guitar lho.. Wuih.. nyanyi sambil nggitar, pasti ajib banget. Bisa dibilang juga ia itu leader sekaligus icon dari Girldemo ini. Kebanyakan lagu Girldemo yang membuat Iwasawa ini loh..Fuih. Ia memiliki tipikal suara yang agak berat seperti memendam perasaan pedih yang teramat sangat, tapi tetep joss di nada-nada tinggi kok.. Seiyuu yang punya suara itu tidak lain adalah Marina. Bener-bener pengisi suara yang pas waktu nyanyinya.
Di gitar melodi, ada Hisako. Cewek berambut cokelat dikuncir satu ini memiliki skill lumayan dewa untuk ukuran cewek. Nggak heran dia pun juga didapuk sebagai wakil pimpinan Girldemo. Kemudian di posisi bassis terdapat Sekine. Walau kelihatannya imut dan lemah, tapi jangan ragukan kemampuan bass-nya. Sebagai drummer, Irie-lah orangya. Gebukan gadis satu ini nggak bisa dianggap remeh. Sepertinya Irie punya obsesi pengen nggebukin orang tuh. Wajahnya Irie maupun Sekine sekilas tampak mirip, dengan pola rambut yang hampir sama. Hanya warna rambut saja yang membedakannya..
Beres.. Itulah empat personel… AHH!! Kelupaan.. Masih ada satu anggota lagi. Masa bisa lupa sama yang satu ini sih? Namanya Yui. Ini bukan Yui Aragaki atau pun Yui yang nyanyi Good Bye Days itu loh. Bukan juga Yui dari Hokago Tea Time. Memang nama Yui kelihatannya banyak banget ya digunakan sama cewek Jepang ( Kalo di Indonesia mungkin selevel sama nama Bunga paling..Hehe..). Yui satu ini… ya Yui Girl Dead Monster! Dia berposisi sebagai gelandang bertahan..eh… maksudnya lead vocal plus rhtym guitar. Lho..lho..lho?!! Bukannya yang dibagian itu sudah ada Iwasawa? Hmmm.. Bener sih. Biar dijelasin dulu.. Memang Iwasawa pernah berada di pos tersebut. Tetapi kemudian digantikan oleh Yui karena Iwasawa sudah ‘lulus’ alias pergi dari dunai afterlife itu. Hiks..hiks.. Jadi Girldemo itu ada yang pas masa Iwasawa dan juga masa Yui. Untuk karakter suara Yui sendiri, lebih hidup dan ceria. Namun sangat cocok untuk membawakan lagu-lagu Girldemo yang bernuansa rock ketimbang slow ballad (yang ini Iwasawa jagonya). Apalagi untuk nada-nada tinggi, Yui bisa powerfull banget! Itulah kehebatan Yui.. alias LiSA sang pengisi suaranya pas nyanyi..
Untuk aliran musik, secara garis besar Girldemo mengusung genre pop menyisir rock dengan sentuhan khas Jepang. Lagu-lagu yang dibawakan pun jauh dari kesan membosankan. Kemampuan Iwasawa maupun Yui dalam mengekspresikan suara masing-masing patut diacungi jempol. Membuat lagu terasa lebih menggigit. Ditambah lagi dengan dukungan instrumen yang tidak kenal lelah. Wuh.. Benar-benar kumpulan cewek perkasa denga selera musik mumpuni.
Kita buka dengan lagu “Crow Song”. Bener-bener lagu dengan unsur kenakalan yang dikemas sedikit ceria penuh semangat, baik versi Iwasawa maupun Yui. Diawal langsung disuguhkan drum enerjik dan kombinasi mantap gitar dengan bass. Khusus untuk bass, benar-benar menonjolkan banget deh. Ini baru namanya lagu! Reff dengan sistem backing vokal yang kawaii terasa selaras dengan nada yang dibuat menggebu-gebu. Bagian lain yang nggak kalah membuat decak kagum, tentunya setelah reff kedua. Vokalis menunjukkan kemampuannya bernyanyi dengan tempo cepat tanpa mengurangi nuansa rock yang dibangun. Lalu dilanjutkan dengan teriakan yang khas dan penuh pelampiasan kekesalan. Fuih..fuih.. Nih lagu pertama sudah bikin demen.
“Alchemy” diawali dengan intro yang menggigit kalau dibilang. Transisi yang dimainkan antar bagian dari verse ke bridge maupun bridge ke reff terasa mengajak berjingkrak. Kembali lagi dominasi bass yang cukup terasa di lagu ini. Tapi yang lain nggak kalah kok. Permainan rhtym gitar yang sedikit monoton malah membuat daya tarik tersendiri di telinga. Bagian paling joss banget pastinya saat menjelang ending nih lagu, dimana vokalis melakukan teriakan beberapa kali yang sungguh menyengat kuping loh, terutama yang versi Yui.
“Thousands Enemies” sekali lagi digarap dengan awesome. Intro melodi gitar bercampur dengan dentuman drum yang harmonis, disusul dengan aksi mengagumkan dari sang bassis membuat nih lagu nggak bisa dilewatkan begitu saja. Nada yang dibuat agak patah-patah di akhir reff pun menjadi nilai plus. Ditambah lagi keberadaan backing vocal selama reff yang menambah rame suasana. Konsep sedikit sama juga ada di lagu “Rain Song”. Di lagu “Highest Life”, tempo agak pelan dan tidak terlalu menggebu-gebu seperti lagu-lagu sebelumnya. Yang agak dominan disini adalah melodi gitar yang mengawali lagu dan sering muncul di pertengahan lagu juga. Tapi ada yang menarik di lagu ini, terutama di saat menjelang akhir. Dimana suara Yui yang tengah menyanyi reff didukung oleh backing vocal yang cukup banyak. Kayaknya hampir satu orkestra tuh. Terasa banget pas lirik ‘La..la..la..la..la..la….’. Malah nih lagu kedengarannya cocok buat perpisahan sekolah gitu. Hehe..
“Little Braver” dibuka dengan melodi gitar sedikit pelan. Tapi itu tak berlangsung lama, langsung saja tempo cepat menyambar dengan instrumen komplet Girldemo. Memasuki verse, kondisi menjadi lebih tenang, terutama ketika Yui nyanyi. Nggak butuh lama menuju reff, kembali tempo agak meningkat mengikuti nada suara Yui yang makin powerfull dan naik juga. Secara keseluruhan, lagu Little Braver top markotop deh! Lalu ada lagu “Answer Song”. Dominasi melodi gitar sudah terasa sejak awal. Memasuki verse, kombinasi bass dan melodi dengan irama drum yang statis membumbui suara Yui. Di kala reff, masing-masing bagai berusaha melepaskan kekuatan masing-masing yang dipendam sebelumnya. Bussyett. Nggak kalah sama lagu laen deh.
Cari yang bass-nya lebih mantap? Kenalan dulu sama lagu “Shine Days”! Langsung saja dibuka dengan intro melodi dan bass yang aduhai. Kita pasti sudah tahu nih lagu bakal banyak menonjolkan bass. Dan itu pun terbukti sepanjang lagu. Untuk urusan nada vokalis sendiri, semakin menuju reff terasa semakin menarik saja. Nanggung banget kalo nih lagu nggak ditunggu sampai selesai. Di penghujung lagu, lagu sedikit berubah slow, memberi kesempatan Yui untuk menunjukkan suaranya di suasana yang agak melow gimana gitu... Tapi setelah itu, langsung bertransformasi kembali ke kondisi yang lebih nge-beat seperti sebelumnya. Sementara itu, lagu “Day Game” terlihat menonjolkan kelebihannya pada bass lagi dan reff yang dibalut dengan backing vocal satu cewek dan satu cowok mengikuti Yui. Masih ingin yang bass-nya nggak kalah lagi? Coba deh dengerin “Run With Wolves”..
Lagu “My Soul, Your Beats” yang semula dibawakan dengan anggun oleh Lia, berhasil dipermak habis-habisan sama Girldemo menjadi lebih nge-rock abis. Tidak ada piano yang bermain seperti di versi aslinya. Tetapi ada penambahn lirik dan nada baru di tengah-tengah lagu. Yang kembali memberi kesempatan Yui menunjukkan keahliannya di nada tinggi. Bukan hanya lagu opening tersebut yang dimodifikasi. Lagu ending Angel Beats! berjudul “Brave Song” yang dinyanyikan secara manis penuh kesendirian oleh Aoi Tada turut menjadi ‘korban’ Girldemo. Nih lagu malah dibawa jadi penuh semangat. Nggak kerasa banget feel sedih yang dimiliki oleh suara Aoi Tada. Namun semangat untuk bisa bangkit lagi yang dimiliki lagu ini tetap terbawa meski dalam versi rock Girldemo.
Hmm.. Lagu-lagunya bener-bener bisa bikin spirit balik lagi ya.. Tetapi bukan berarti Girldemo nggak punya lagu yang slow dan bikin mata berkunang-kunang. Hiks..hiks.. Coba dengar dan rasakan apa yang disampaikan dalam lagu “My Song” versi Iwasawa. Arrghh..!! Lirik dan nadanya sedih juga ternyata. Benar-benar menggambarkan keadaan seorang Iwasawa selama ini. Apalagi dengan hanya diiringi dengan gitar akustik, sense yang ingin disampaikan lagu ini benar-benar melekat di hati. Suara Iwasawa pun cocok banget untuk lagu yang agak ballad satu ini. Terutama saat reff-nya, suara sang vokalis terdengar begitu menjiwai dengan nada yang dinamis dan cepat berubah. Pasti nih lagi bisa bikin sedih deh, apalagi kalo tahu cerita Angel Beats yang pas bagian Iwasawa ini. Hiks.. Hiks.. lagu deh..
Satu lagi yang nggak kalah mematikan kayak My Song. Sudah pasti tidak lain adalah “Ichiban no Takaramono”. Lagu terfavorit dari Girldemo. Gila! Liriknya dalem banget artinya.. Petikan gitar yang mendayu-dayu bagai angin di sore hari. Ditambah lagi suara Yui yang begitu parau tapi tetap powerfull di sini. Hmm. Suara yang penuh ketegaran dalam menghadapi perpisahan. Rasa perpisahan itu tergambar jelas di bagian reff-nya. Vokalis yang sangat baik di nada tinggi dengan sedikit getaran di suaranya. Dan bagian terbaik dari lagu ini adalah saat reff terakhir, dimana Yui berhasil membawakan nada setingkat lebih tinggi dari reff lainnya. Wuhh.. Seakan-akan, waktu untuk berpisah dengan orang yang kita cintai semakin dekat. Dan begitu suara Yui perlahan menghilang, bagaikan kita tidak bisa bertemu orang itu lagi. Hiks..hiks.. Kok dalem banget sih.. Memang hebat Yui (alias LiSA) mampu menyampaikan kekuatan lagu ini dengan nada-nada tinggi yang malah bisa menggambarkan kepedihan. Yang nonton Angel Beats! episode 10 (perpisahan Yui-Hinata) dan episode terakhir (perpisahan Kanade-Otonashi) pasti paham dan mewek-mewek deh…
Aduh.. Panjang banget nih. Ngomongin Girldemo memang nggak ada habisnya. Padahal masih ada lagu-lagu lain yang belum sempat dibicarakan. Tapi nggak apa lah. Cari aja sendiri. Hehe… Kualitas yang diberikan nggak kalah kok sama lagu-lagu di atas. Dan sebagai saran, coba deh dengerin tuh Ichiban no Takaramono. Salah satu lagu terbaik Jepang menurutku. Sipp dah.. Pokoknya apapun yang terjadi, jangan pernah lupakan Girldemo yang hidup di anime Angel Beats! walau hanya selama tiga belas episode saja. Itu sudah cukup untuk memberi pelajaran tentang arti kehidupan. Go go Girldemo!!