Sabtu, 07 Januari 2012

Ellegarden, Legenda Pop Punk Jepang!!

Ini dia!! Band emo-pop punk favorit ane!! Nggak banyak basa-basi deh. Hehe… Bisa dibilang juga Ellegarden ini sebagai kiblat musik-musik beraliran sejenis di Jepang. Maklum lah, kehadiran mereka sejak 1998 silam telah mampu mengguncangkan dunai musik Jepang.  Musik atraktif, penampilan personil yang gaul, dan enerjik menjadi ciri sendiri Ellegarden. Style yang kasual dan easygoing benar-benar ditunjukkan dalam penampilan mereka. Musik-musiknya terasa hidup dengan sentuhan khas anak muda yang bandel.  Maka nggak heran, namanya sangat digaung-gaungkan di sana, terutama bagi para underground yang haus akan lagu-lagu emo punk seperti ini.
Sebenarnya seberapa mantep sih Ellegarden ini?
Hahaha.. Pertanyaan konyol yang dilontarkan mereka yang masih asing sama nih band. Huh.. Tapi, maklum deh. ‘Kan pada belum kenal.Tidak perlu dijawab dengan kata-kata, cukup putarkan lagu Ellegarden saja, maka pertanyaan itu sudah mampu terjawab. Fuih…
Ellegarden sendiri digawangi oleh empat cowok keren yang Jepang banget. Ada Takeshi Hosomi diposisi Vokalis dan Gitaris, Shinichi Ubukata sebagai Gitaris, Yuichi Takada menempati bassis, dan Hirotaka Takahashi menjadi drummer. Cukup dengan empat orang inilah, Ellegarden hidup dan mewarnai belantika permusikan Jepang, bahkan hingga ke luar negeri. Sudah ada banyak album yang dikeluarkan. Itu belum termasuk beberapa album kompilasi dan mini album. Wuhh..
Sebagai band yang beraliran emo-punk dan kadang menyentuh alternative rock, Ellegarden banyak mengandalkan permainan instrumen yang powerfull dan terasa full mengisi lagu. Sedangkan untuk bagian vokal, Hosomi telah memiliki suara yang seusai untuk bertarung di genre ini. Ditambah lagi, lirik-lirik yang terkadang berpadu antara Jepang dan Inggris pun menjadi daya pikat yang mantep deh. Apalagi, pelafalan Hosomi untuk lirik-lirik bahasa Inggris sungguh OK! Enak didengar, terasa natural dan nggak dibuat-buat, hal yang membuat nilai plus lain dari Ellegarden. Bahkan banyak pula lagu yang full English dan memiliki sense yang Barat banget. Nggak kebayang kalo nih yang nyanyi orang Jepang..
Ellegarden pun sangat mahir meracik setiap lagu, sehingga masing-masing memiliki kekuatan tersendiri dibandingkan yang lainnya. Selalu muncul suasana baru yang mampu diberikan Ellegarden di setiap lagu. Misalkan “Marry Me” yang mengandalkan kekocakan lirik menggelitik, “BBQ Riot Song” yang terasa feel perpisahannya tetapi dibuat nyeleneh, hingga “Monster” dengan musik dinamis penuh spirit lewat aksi sang drummer. Dan semakin lama mendengarkan lagu-lagu Ellegarden malah membuat semakin demen saja.  Hahaha..
Tidak terasa koleksi lagu-lagu Ellegarden sudah berjubel banget. Sesak penuh mengisi playlist loh. Mulai dari album pertama hingga terakhir nggak ketinggalan didownload. Super deh! Nggak mungkin dibahas semua disini dong. Hahaha.. Bisa capek nih nulisnya. Tapi, kita review saja beberapa lagu yang menjadi andalan penulis dalam mengenalkan Ellegarden ke orang lain. Fuih.. Promosi..Promosi..!!
Kita mulai dengan yang menggebu-gebu dulu. “Marie” jelas tidak bisa didengarkan sebelah telinga. Begitu mulai, langsung deh Hosomi bernyanyi agak sedikit menggantung dan menahan suara. Kemudian baru diledakkan benar-benar ketika memasuki verse dan semakin booming saat reff. Gitar dan drum yang serasi diperdengarkan sejak awal lagu. Sedikit dibuat berirama statis di awal dengan tempo sedang, kemudian menggebrak mulai verse hingga akhir. Liriknya sendiri memiliki cerita yang unik. Sebuah lagu yang diperuntukkan untuk seorang bernama Marie. Terdengar jelas berkat lafal prima Hosomi di reff.”TV Maniacs” dibuka dengan kekuatan rhytm gitar yang punk banget. Memakai nada-nada yang terasa monoton di awal hingga akhirnya berubah menawan habis-habisan di reff.
Jangan ketinggalan sama “Good Morning Kids”. Menawarkan lirik yang penuh pesan walau agak sedikit ngaco. Mengenai seseorang yang berharap anak-anaknya tidak bertambah dewasa sehingga tetap bisa hidup ceria penuh kepolosan tanpa dipengaruhi kebusukan dunia, yag telah mengubah orang tersebut. Walau memunyai lirik sarat makna dan cukup sedih, tapi tidak serta merta membuat Ellegarden memainkannya secara slow. Justru mereka malah berani menghadirkan musik impresif khas punk rock. Hasilnya? Hmm.. Dua jempol deh. Sementara itu, pada “Lost World” lagi-lagi Ellegarden berhasil memberikan stimulus penyemangat bagi para pendengarnya. Terutama pada bagian intro dan verse yang menonjolkan gitar yang menemani suara ‘motivator’ Hosomi. Serasa membuat kita ingin berlari-lari mengejar maling yang mencuri pacar kita ( Nggak ada perumpamaan yang lebih keren apa? -_- ).
Di awal menggebrak, lalu seketika berubah sedikit santai dengan alur nada agak tenang. Itulah lagu “Oyasumi”.  Bagian reff benar-benar menggambarkan lagu ini seutuhnya. Suara sang vokalis yang beberapa kali nyaris melengking di reff serta kata-kata ‘Sayonara..Oyasumi..’-lah penyebabnya. Laksana memberi kesempatan kepada orang yang kita sayangi untuk beristirahat sejenak di malam hari. Dan bisa berjumpa kembali di hari yang baru. Wuih.. Sok-sok bisa bahasa Jepang aja. (Ngenet dong! Cari translate-nya!!). “Koukasen” malah sebaliknya. Kesan ringan dan easygoing malah terasa di awal lagu yang mengadalkan suara lirih Hosomi serta petikan gitar saja. Berbeda 180 derajat begitu sampai di klimaks lagu. Keempat personil Ellegarden memainkan instrumen masing-masing dengan semangat anak muda yang membara, terutama untuk sang drummer Hirotaka. Mantep abiss pokoknya! Tubuh rasanya bisa berherak sendiri mengikuti gebukan Hirotaka yang kali ini sangat powerfull.
Pernah dengan band bernama The Pillow? Nah, Ellegarden pun turut menyanyikan salah satu lagu band kawakan itu yang berjudul “Funny Bunny”. Wuss… Lagu yang awalnya terasa enak buat teman minum teh berhasil digubah sedemikian rupa menjadi sangar. Lebih enerjik dan terasa lebih muda. Dari opening samapi endingnya nggak ada celah buat bersantai. Pendengar dibuat untuk jingkrak-jingkrak sepanjang lagu.
Fuih.. capek juga ya.. Sekarang coba banting setir ke lagu-lagu yang agak slow. Untuk ini, “Middle of Nowhere” tidak bisa dikesampingkan. Kesan anak punk Ellegarden serasa luntur di lagu ini. Permainan instrumen yang tidak terlalu banyak dan tidak menonjol. Lebih mengandalkan Hosomi yang juga bernyanyi penuh penghayatan seperti singer lagu ballad. Bisa dibilang, musik yang dipancarkan sesuasi dengan judulnya. Terasa tidak berada dimana-mana. Hampa. Alone..Alone..Alone..Kayak Squidward pas kesasar di dunia Alone itu. Hehe.. Lho? Kok malah ngomongin kartun Spongebob sih. Waduh..waduh..
Masih kurang? “Hana” siap membuktikan kekuatan Ellegarden tidak hanya dalam musik nge-beat saja. Agak mendayu-dayu pun bisa dilakukan dalam lagu ini.  “Insane” pun bisa jadi opsi lagin. Intro saja memakai petikan gitar akustik yang langka banget bagi band macam Ellegarden ini.  Juga muncul melodi-melodi dari keyboard yang membacking Hosomi, walau nggak terlalu ketara sih. Agak ke tengah, suasana tambah rame. Drumdan bass nggak mau diam saja dong. Tetap beraksi tanpa meninggalkan kesan mendayu yang dibangun sejak awal lagu.
Dan lagu paling menyentuh dari Ellegarden menurut ane dipegang “Yubiwa”. Desahan Hosomi di awal sudah membuat kita untuk siap mengelus dada. Dari verse hingga bridge, hanya gitar dengan minim nada dan variasi yang menemani suara parau Hosomi. Benar-benar menggambarkan kesepian banget. Memasuki reff, drum memberanikan diri mewarnai lagu. Tapi malah makin menambah sense lagu yang galau abis. Bagian favorit tentunya pas Hosomi bernyanyi dengan tempo lebih lambat dan lirih setelah reff kedua. Dan setelah itu, tiba-tiba tabuhan drum mengisi bersama bass yang akhirnya kerasa juga. Hosomi pun dengan segera agak meningkatkan tempo serta tinggi nadanya. Wahh.. awesome deh.. Liriknya sendiri bercerita tentang seseorang yang menantikan kembalinya gadis kesayangannya. Kepergian sang gadis yang sangat lama itu tidak membuat si cowok putus asa. Ia terus menunggu, menunggu, dan menunggu. Bahkan ia telah memberikan cincin yang kelak ingin ia berikan kepada gadis tersebut. Tapi karena saking lamanya gadis itu pergi, cowok tadi bahkan sudah lupa berapa ukuran jari cewek tersebut.. Arrghh!! Hebat juga Ellegarden bisa memadukan lirik dan nada yang sama-sama menyayat hati.
Sekarang waktunya masuk ke best song. Untuk Ellegarden, terasa sulit menentukan manakah yang terbaik. Masing-masing berhasil memukau dengan kekuatan sendiri-sendiri. Tapi berdasarkan selera penulis, pilihan akhirnya jatuh ke “Make A Wish”! Wah… Plok..Plok..Plok!! Lagu ini memiliki durasi yang tidak terlalu lama. Tetapi kekuatan terbesarnya ada pada pemilihan kata pada lirik lagu yang benar-benar ciamik. Lirik yang simpel tapi sarat makna. Mengenai seseorang yang bisa tegar dalam menghadapi perpisahan dengan teman-temannya. Dan ada  pengharapan agar semua bisa baik-baik saja. Cocok banget nih buat perpisahan sekolah. Nilai plus lain, nada yang digunakan sungguh berhasil membawa pendengar merasakan apa artinya perpisahan itu. Ditambah lagi kehadiran backing vocal yang perfect banget membantu Hosomi pas bagian reff. Ajib dah… Eit.. Ada tapinya. Lagu yang masterpiece ini sebenarnya cocok diakhiri secara baik-baik alias melow saja. Tapi kemudian menjelang akhir-akhir malah menjadi menggebu-gebu dan terasa terlalu rame untuk awal yang begitu sempurna ini. Meski begitu, secara keseluruhan ini lagu tetap the best kok!!
Walah..walah.. Sebenarnya masih banyak lagi tuh lagu Ellegarden yang keren-keren. Tapi mungkin segini saja sudah cukup untuk menunjukkan siapa mereka sebenarnya. Nih bisa dibilang salah satu dari Empat Band Favorit ane. Yang tiga lain masih dirahasiakan. Hehehe..
Sayangnya dibalik sukses Ellegarden yang moncer itu, berita buruk menerpa nih. Sudah beberapa tahun ini Ellegarden berada dalam kondisi tidur panjang, alias… HIATUS!! Entah apa yang membuat keempat personilnya untuk beristirahat meninggalkan Ellegarden. Padahal lagu-lagu mereka selalu menarik didengarkan. Entah sampai kapan kondisi hiatus ini akan terus berlangsung. Belum ada keterangan pasti dari pihak Ellegarden. Yach.. Kita doakan saja semoga keempat musisi handal ini bisa bersatu kembali dan menghidupkan lagi Ellegarden dari mati suri.
-Make a wish ,easy one ,that you’re not the only one. Someone there next to you holding your hand..-
Ellegarden, Make a Wish..

3 komentar:

  1. tapikan tapikan tapikan tapikan tapikan mereka dah bubat -v- ..T_T..

    BalasHapus
  2. Duuhhh.. Bener bgt tuh.. Sorry baru sadar akhir2 ini nih.. Lama nggak ngikutin perkembangan Ellegarden.. Tau2 dah bubar gitu aha.. Hiks..

    BalasHapus
  3. kalaupun reuni lagi berat banget gan..
    walaupun masih berharap >.<

    sekarang sih ikutin the Hiatus tuh gan coba aja dengerin..walaupun alirannya melenceng jauh dari Elle :((

    Takeshi Hosomi - the Hiatus,
    Shinichi Ubukata - Nothing's carved in stone,
    Yuichi Takada - Meaning,
    Hirotaka Takahashi - Scars borough,

    dari keempat diatas cuma hoso sama ubu yang masih seliweran di band2 nya...takahashi sama yuichi gak kedengaran...kalo takahashi masih bisa di trace karir nya...yuichi udah gak bisa...band nya underground gitu -__-

    NCIS nya Ubu sama the Hiatus nya hoso semakin lama semakin mirip aja alirannya...well...entah saingan atau emang terkoneksi :v

    BalasHapus